Thursday, 12 November 2015

Resensi Something The Lord Made



Film yang di sutradarai oleh Joseph Sargent ini bercerita tentang seorang tukang kayu bernama Vivien Thomas yang mempunyai ahli di bidang kedokteran. Yang berdasarkan kisah nyata. Namun ia tidak bisa melanjutkan sekolah karena masalah biaya. Bank tempat Vivien Thomas menabung bangkrut, sehingga makin menghempaskan angan-angannya untuk dapat kembali bersekolah.
Vivien kemudian di pekerjakan di Universitas Hopkins sebagai tukang bersih-bersih kandang anjing. Dr. Alfred Blalock sang atasan adalah seorang dokter bedah. Pada awalnya disela-sela membersihkan laboratorium karena keinginannya bersekolah di bidang kedokteran ,Vivien membaca buku-buku kedokteran Dr. Alfred Blallock. Kejadian tersebut dilihat oleh Dr. Alfred Blallock dan dokter pun mendekatinya sambil menanyakan apa cita-cita Vivien. Tentu sang dokter sangat kaget saat Vivien bilang dia antusias menjadi seorang dokter.  Dr. Alfred Blallock menguji Vivien mengambil gelas-gelas laboratorium dengan penjepit gelas, karena keterampilannya menjadi tukang kayu menjadikannya begitu mahir dalam menggunakan penjepit gelas.  Dr. Alfred Blallock akhirnya tahu kemampuan dan nalar logika Vivien dan antusiasnya yang tinggi. Minat Vivien dalam bidang kedokteran, akhirnya memberi Vivien jas lab untuk membantunya dalam penelitian. Banyak hal-hal yang ditemukan Vivien itu sangat membantu Dr. Alfred Bllalock.
Vivien yang seorang warga kulit hitam, pada waktu itu masih mengalami rasisme. Dengan pekerjaannya sebagai asisten dokter, dia hanyalah karyawan tidak lebuh dari seorang buruh. Vivien sempat protes karena hal itu dan pada akhirnya gajinya dinaikkan.
Dan saat itu Dr. Alfred Bllalock dihadapkan pada kasus baby blue syndrome. Dengan mempelajari buku-buku yang Vivien baca mengenai hal-hal di bidang kedokteran tentu saja Vivien tahu untuk mengatasai baby blue syndrome. Vivien yang mencoba metode dari buku yang Vivien baca dengan melakukan operasi pada anjing sebagai bahan percobaan apakah metode itu berhasil atau tidak. Namun, ternyata metode yang ditemukan Vivien gagal H-1 operasi. Anjing yang sebelumnya diuji coba ternyata mati. Jahitan di pembuluh darahnya lepas. Akhirnya metode itu tidak di lakukan,dan mereka mencari metode lain.
Kemudian Vivien menemukan cara lain untuk mengatasi penyakit tersebut. Lalu pada saat tiba masa pengoperasian. Operasi yang dilakukan di hadapan para dokter-dokter muda. Awalnya vVivien tidak boleh membantu, namun akhirnya dia dipanggil  Dr. Alfred Bllalock untuk membantunya. Setelah pengoperasian dilakukan akhirnya bayi terserbut selamat dan metode yang Vivien lakukan ternyata berhasil.
Dunia hanya tahu bahwa Dr. Alfred Bllalock lah yang berjasa. Nama Dr. Alfred Bllalock terkenal dimana-mana dan sebuah artikel yang ditulis sebagai keberhasilannya melakukan operasi sebagai metode baru di bidang kedokteran . Sedangkan nama Vivien tidak tercantum dimana-mana. Berbagai penghargaan hanya mengakui Dr Blalock sebagai orang yang berjasa. Dan dalam setiap pidatonya pun, Blalock tidak menyebut nama Vivien. Padahal Vivien lah yang sangat berjasa dan sangat membantu Dr. Alfred Bllalock. Hati Vivien teriris, dan Vivien memutuskan untuk pergi dan mencari pekerjaan lain.
Dan tidak  lama kemudian, Vivien memutuskan kembali untuk berkerja dengan Dr. Alfred Bllalock kembali. Vivien tidak peduli berapapun gajinya,dan Vivien tidak peduli seberapa kecewanya dia dan apa yang dibicarakan orang tentang dia. Alasannya adalah memang di tempat itulah pekerjaan yang dia sukai. Sampai berpuluh tahun Vivien bekerja di sana, dan keahliannya meningkat, dan Dr. Alfred Bllalock meninggal
Pada akhirnya karena ketekunan,kesabaran dan keihklasan Vivien, Vivien pun akhirnya mendapat pengakuan. Sebagai Doktor kehormatan (doctor of laws).

Hubungan di sosial budaya: 


Film ini menggambarkan kondisi masyarakat Amerika sekitar tahun 1930-an dimana rasisme menjadi sebagai diskriminasi dalam segala hal. Warga kulit putih selalu marasa paling tinggi dibandingkan warga kulit hitam.